Debu-debu jalanan menerkam mataku Angin bertiup merepa rambut hitamku Tukang parkir berambut cepak nan garang Berebut lahan dengan cara ...
Read More
Home » Archive for September 2018
Puisi : Amarah
Sungguh tiada kusangka Dirimu berani mendua Menghentikan cinta kita Yang cukup lama terbina Cerita indah berakhir duka Dirimu sudah tak...
Read More
Puisi : Sendu Di Kala Hujan
Angin kencang disertai petir Hujan pun turun basahi hilir Kedua mataku seakan tersihir Saat kehilangan cinta bergilir Surat terakhirmu t...
Read More
Puisi : Ular Tua
Hai kau... Ular tua Hidup di semak-semak itu Keluarlah dari sarangmu Tunjukkan siapa sebenarnya dirimu Hai kau... Ular tua Kulitmu terk...
Read More
Puisi : Hari Raya Kelabu
Setiap kumengingat datangnya bulan syawal Hatiku sakit kala mendengar suara itu Apa lagi ketika memandag wajah dicermin Kuteringat kisah...
Read More
Puisi : Tak Sudi Menerimamu Kembali
Sudah terlambat kau meminta maaf Kini kutak mau lagi mendengar seluruh alasanmu Tiada lagi wajah ramah untuk kuperlihatkan Kepada dirimu...
Read More
Puisi : Di Bawah Matahari Yang Sama
Kulihat fajar menyingsing gelapnya malam Ayam berkokok diatas atap rumahku Embun pagi jatuh menetes dari kelopak bunga Jatuh membasahi t...
Read More
Puisi : Hijaunya Alam
Bukit gundul tanpa pepohonan Kini terlihat mengkhawatirkan Lebatnya rumput tinggal kenangan Terik mentari membakar seluruh hutan Terdiam...
Read More
Puisi : Entah Dimana ?
Aku bingung sendiri Aku kecewa sendiri Aku terpuruk sendiri Aku menangis sendiri Di Depan Kedua Mataku Kau Menghilang Jauh Di Dalam Re...
Read More
Puisi : Pantat Berkarat
Foto : Via Vallen Menari-nari sambil bernyanyi Suara buruk tiada peduli Uang mengalir ke rekening pribadi Asal perut selalu terisi Malam men...
Read More
Puisi : Kejamnya Dunia
Sudah lama kujalani hidup ini Namun tiada berubah nasib ini Berbagai macam cara dilakukan Bahkan sampai rela jadi korban Makan asam gara...
Read More
Puisi : Bayangan & Harapan
Perkataanmu sungguh meyakinkan Namun berujung menyakitkan Perbuatanmu begitu mengagumkan Malah akhirnya menjadi memilukan Aku sangat per...
Read More
Puisi : Hanya Ada Satu Kata
Keadaan semakin tak menentukan Ketika bangkai-bangkai berserakan Seakan tak mampu melawan Namun itu bukanlah suatu alasan Percikan api ...
Read More
Puisi : Kembali Bersemi
Kering kerontang seluruh jiwaku Menanti hujan turun lebat nan deras Gersang membentang seluruh ragaku Menanti hujan basahi tubuhku yang ...
Read More
Subscribe to:
Posts (Atom)
Puisi : Surat Cinta Untuk Pendosa
Hai, apa kabar... Bagaimana keadaanmu ? Apa kau baik-baik saja atau sebagainya ? Sekarang kau tinggal dimana ? Aku tahu kau sedang berse...