Puisi : Amarah


Sungguh tiada kusangka
Dirimu berani mendua
Menghentikan cinta kita
Yang cukup lama terbina

Cerita indah berakhir duka
Dirimu sudah tak lagi setia
Pahitnya lagi kau berdusta
Setelah hadirnya nestapa

Mungkin aku telah berdosa
Membiarkan terhanyut dalam nikmatnya luka
Lebih parah dari secuil realita
Ironi membusuk dalam alur asmara

Meletus dan memuntahkan lava
Amarah bercampur dengan nista
Melepuhkan hati nurani di jiwa
Menghanguskan akal sehat di kepala

0 Response to "Puisi : Amarah"

Post a Comment

Puisi : Surat Cinta Untuk Pendosa

Hai, apa kabar... Bagaimana keadaanmu ? Apa kau baik-baik saja atau sebagainya ? Sekarang kau tinggal dimana ? Aku tahu kau sedang berse...