Debu-debu jalanan menerkam mataku
Angin bertiup merepa rambut hitamku
Tukang parkir berambut cepak nan garang
Berebut lahan dengan cara yang curang
Keperawanan sudah bukan lagi kebanggaan
Terjual murah hanya demi uang recehan
Pakai sorban, wajah berjenggot dan berjubah panjang
Teriak bid'ah, haram dan thogut pada semua orang
Aku sendiri cuma menyinyir
Aku sendiri hanya menyindir
Geleng-geleng kepala
Geleng-geleng mata
Moral merosot akibat gangguan jiwa
Penyakit hati sudah seperti hama musiman
Nilai sosial diukur dari hadiah semata
Jeratan setan mencekik hak keadilan
Tinggal menunggu waktunya tiba
Yang benar dianggap salah
Tinggal menunggu harinya tiba
Yang salah dianggap benar
Individualistis agamis kacaukan konstitusi
Hedonis kapitalis menyumbat hati nurani
Inikah sebuah revolusi ?
Ataukah sebuah demoralisasi ?
Tanyakan otakmu...
Tanyakan hatimu...
Terserah kau saja...
Terserah kalian saja...
Angin bertiup merepa rambut hitamku
Tukang parkir berambut cepak nan garang
Berebut lahan dengan cara yang curang
Keperawanan sudah bukan lagi kebanggaan
Terjual murah hanya demi uang recehan
Pakai sorban, wajah berjenggot dan berjubah panjang
Teriak bid'ah, haram dan thogut pada semua orang
Aku sendiri cuma menyinyir
Aku sendiri hanya menyindir
Geleng-geleng kepala
Geleng-geleng mata
Moral merosot akibat gangguan jiwa
Penyakit hati sudah seperti hama musiman
Nilai sosial diukur dari hadiah semata
Jeratan setan mencekik hak keadilan
Tinggal menunggu waktunya tiba
Yang benar dianggap salah
Tinggal menunggu harinya tiba
Yang salah dianggap benar
Individualistis
Hedonis kapitalis menyumbat hati nurani
Inikah sebuah revolusi ?
Ataukah sebuah demoralisasi ?
Tanyakan otakmu...
Tanyakan hatimu...
Terserah kau saja...
Terserah kalian saja...
0 Response to "Puisi : Revolusi Moral"
Post a Comment