Puisi : Revolusi Moral

Debu-debu jalanan menerkam mataku
Angin bertiup merepa rambut hitamku
Tukang parkir berambut cepak nan garang
Berebut lahan dengan cara yang curang

Keperawanan sudah bukan lagi kebanggaan
Terjual murah hanya demi uang recehan
Pakai sorban, wajah berjenggot dan berjubah panjang
Teriak bid'ah, haram dan thogut pada semua orang

Aku sendiri cuma menyinyir
Aku sendiri hanya menyindir
Geleng-geleng kepala
Geleng-geleng mata

Moral merosot akibat gangguan jiwa
Penyakit hati sudah seperti hama musiman
Nilai sosial diukur dari hadiah semata
Jeratan setan mencekik hak keadilan

Tinggal menunggu waktunya tiba
Yang benar dianggap salah
Tinggal menunggu harinya tiba
Yang salah dianggap benar

Individualistis agamis kacaukan konstitusi
Hedonis kapitalis menyumbat hati nurani
Inikah sebuah revolusi ?
Ataukah sebuah demoralisasi ?

Tanyakan otakmu...
Tanyakan hatimu...
Terserah kau saja...
Terserah kalian saja...

0 Response to "Puisi : Revolusi Moral"

Post a Comment

Puisi : Surat Cinta Untuk Pendosa

Hai, apa kabar... Bagaimana keadaanmu ? Apa kau baik-baik saja atau sebagainya ? Sekarang kau tinggal dimana ? Aku tahu kau sedang berse...