Keadaan semakin tak menentukan
Ketika bangkai-bangkai berserakan
Seakan tak mampu melawan
Namun itu bukanlah suatu alasan
Percikan api membakar nurani
Hanguskan jiwa raga insani
Kotoran menempel dan berbekas
Ayo bangkit, janganlah malas
Hanya ada satu kata
Untuk bangunkan raga
Hanya ada satu kata
Untuk dinginkan jiwa
Maju terus pantang mundur
Jangan kabur apalagi tersungkur
Cinta kasih kini hancur lebur
Nasi sudah menjadi bubur
Hanya ada satu kata
Lawan... Lawan... Lawan... !
Hanya ada satu kata
Lawan... Lawan... Lawan... !
Perjuangan belum usai
Tak pantas kita lalai
Bukan waktunya berandai-andai
Apalagi sampai jatuh terbuai
Ketika bangkai-bangkai
Seakan tak mampu melawan
Namun itu bukanlah suatu alasan
Percikan api membakar nurani
Hanguskan jiwa raga insani
Kotoran menempel dan berbekas
Ayo bangkit, janganlah malas
Hanya ada satu kata
Untuk bangunkan raga
Hanya ada satu kata
Untuk dinginkan jiwa
Maju terus pantang mundur
Jangan kabur apalagi tersungkur
Cinta kasih kini hancur lebur
Nasi sudah menjadi bubur
Hanya ada satu kata
Lawan... Lawan... Lawan... !
Hanya ada satu kata
Lawan... Lawan... Lawan... !
Perjuangan belum usai
Tak pantas kita lalai
Bukan waktunya berandai-andai
Apalagi sampai jatuh terbuai
0 Response to "Puisi : Hanya Ada Satu Kata"
Post a Comment