Puisi : Tameng Manusia

Perang saudara tak kunjung usai
Korban berjatuhan bersimbah darah
Politik praktis hancurkan keadilan
Jurang pemisah antara kaya dan miskin

Coba kau pikir sejenak tentang semua ini
Betapa gilanya mereka terhadap jabatan
Larangan diacuhkan bahkan tiada peduli
Sampai-sampai harga diri jadi taruhan

Berapa banyak anak-anak menangis sedih
Ketika bapak ibunya mati jadi tameng manusia
Berapa banyak wanita merintih dalam sedih
Ketika suaminya gugur jadi tameng manusia

Pemimpin mereka seakan tak peduli
Demi kelanggengan kekuasaannya
Rakyatnya sendiri pun berani dihabisi
Kobarkan panasnya api angkara murka

Takdir tak bisa ditulis ulang kembali
Semua peristiwa telah terjadi
Mereka yang tertawa diatas derita
Suatu hari pasti akan celaka

0 Response to "Puisi : Tameng Manusia"

Post a Comment

Puisi : Surat Cinta Untuk Pendosa

Hai, apa kabar... Bagaimana keadaanmu ? Apa kau baik-baik saja atau sebagainya ? Sekarang kau tinggal dimana ? Aku tahu kau sedang berse...