Aku tak terima dengan semua ini
Pengkhianatan yang sudah terjadi
Goreskan belati yang lukai dada
Membuatku begitu teramat murka
Pengkhianatan yang sudah terjadi
Goreskan belati yang lukai dada
Membuatku begitu teramat murka
Janji-janjimu yang dahulu
Tak kunjung kau wujudkan
Yang ada hanya tinggalkan pilu
Terhempas badai di tengah lautan
Tak kunjung kau wujudkan
Yang ada hanya tinggalkan pilu
Terhempas badai di tengah lautan
Ingin rasanya aku menangis
Namun air mataku sudah habis
Ingin rasanya aku pergi darimu
Namun bayangmu menghantuiku
Namun air mataku sudah habis
Ingin rasanya aku pergi darimu
Namun bayangmu menghantuiku
Semakin panas semakin membara
Bila kuingat senyuman wajahmu
Semakin panas semakin membara
Kala kuingat rayuan mautmu
Bila kuingat senyuman wajahmu
Semakin panas semakin membara
Kala kuingat rayuan mautmu
Kalau saja aku menolak cintamu
Takkan begini jadinya nasibku
Terlambat sudah untuk sesali
Bila hati sudah terlanjur mati
Takkan begini jadinya nasibku
Terlambat sudah untuk sesali
Bila hati sudah terlanjur mati
0 Response to "Puisi : Semakin Panas Semakin Membara"
Post a Comment