Puisi : Semakin Panas Semakin Membara

Aku tak terima dengan semua ini
Pengkhianatan yang sudah terjadi
Goreskan belati yang lukai dada
Membuatku begitu teramat murka

Janji-janjimu yang dahulu
Tak kunjung kau wujudkan
Yang ada hanya tinggalkan pilu
Terhempas badai di tengah lautan

Ingin rasanya aku menangis
Namun air mataku sudah habis
Ingin rasanya aku pergi darimu
Namun bayangmu menghantuiku

Semakin panas semakin membara
Bila kuingat senyuman wajahmu
Semakin panas semakin membara
Kala kuingat rayuan mautmu

Kalau saja aku menolak cintamu
Takkan begini jadinya nasibku
Terlambat sudah untuk sesali
Bila hati sudah terlanjur mati

0 Response to "Puisi : Semakin Panas Semakin Membara"

Post a Comment

Puisi : Surat Cinta Untuk Pendosa

Hai, apa kabar... Bagaimana keadaanmu ? Apa kau baik-baik saja atau sebagainya ? Sekarang kau tinggal dimana ? Aku tahu kau sedang berse...