Sudah banyak korban berjatuhan
Sudah banyak korban berkelimpangan
Namun banyak yang tidak sadar
Atau mungkin pura-pura sadar
Disana disini semua kacau balau
Didepan dibelakang atas bawah
Semuanya serba kacau balau
Ketika dunia dilanda wabah
Penguasa sibuk melawan
Oposisi sibuk menahan
Rakyat cuma terheran-heran
Dua kubu saling bermusuhan
Di sudut jalan ada kerusuhan
Di pinggir jalan ada penjarahan
Di dekat jalan ada keributan
Di ujung jalan ada pemerkosaan
Penyakit makin membuat hati sakit
Penyakit makin menguat semakin sedikit
Cita-cita untuk bersatu dalam perbedaan
Hanya sekedar cita-cita tanpa perhitungan
Angka kematian meningkat tajam
Harga sembako meningkat tajam
Rakyat kecil dibuang ke tong sampah
Rakyat besar hidup di rumah mewah
Bagai kacang yang lupa kulitnya
Padahal dirinya tiada apa-apanya
Pandemik menghancurkan kehidupan
Politik carut marut banyak kebobrokan
Agama jadi alat kudeta
Ayat jadi jurus cari mangsa
Anak muda semakin radikal
Orang tua semakin nakal
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Puisi : Surat Cinta Untuk Pendosa
Hai, apa kabar... Bagaimana keadaanmu ? Apa kau baik-baik saja atau sebagainya ? Sekarang kau tinggal dimana ? Aku tahu kau sedang berse...
0 Response to "Puisi : Pandemik Politik "
Post a Comment