Puisi : Metylon


Aku terkenal, aku berjaya
Aku disuka, aku dicinta
Tetapi mengapa pula
Aku dalam pengaruhnya

Aku kaya, aku bisa apa saja
Aku bahagia, tiada duka
Tetapi mengapa pula
Aku terjebak jeratnya

Atas dasar kesenangan pribadi
Aku lupakan kesadaran diri
Tak ada waktu untuk meratapi
Tak ada waktu untuk disesali

Hidupku kini tiada artinya lagi
Setelah aku terbujur kaku disini
Menyentuh serbuk putih ini
Kematian tak bisa dihindari

Dunia adalah surgaku
Neraka adalah pesakitanku
Dunia adalah masalahku
Neraka adalah persemayamanku

0 Response to "Puisi : Metylon"

Post a Comment

Puisi : Surat Cinta Untuk Pendosa

Hai, apa kabar... Bagaimana keadaanmu ? Apa kau baik-baik saja atau sebagainya ? Sekarang kau tinggal dimana ? Aku tahu kau sedang berse...