Aku terkenal, aku berjaya
Aku disuka, aku dicinta
Tetapi mengapa pula
Aku dalam pengaruhnya
Aku kaya, aku bisa apa saja
Aku bahagia, tiada duka
Tetapi mengapa pula
Aku terjebak jeratnya
Atas dasar kesenangan pribadi
Aku lupakan kesadaran diri
Tak ada waktu untuk meratapi
Tak ada waktu untuk disesali
Hidupku kini tiada artinya lagi
Setelah aku terbujur kaku disini
Menyentuh serbuk putih ini
Kematian tak bisa dihindari
Dunia adalah surgaku
Neraka adalah pesakitanku
Dunia adalah masalahku
Neraka adalah persemayamanku
0 Response to "Puisi : Metylon"
Post a Comment