Bukan kubermaksud untuk jahat
Kuhanya ingin meraih bahagia
Sejak ayah bunda di liang lahat
Hidupku sungguh terlunta-lunta
Kuhanya ingin meraih bahagia
Sejak ayah bunda di liang lahat
Hidupku sungguh terlunta-lunta
Makan dan minum selalu kuminta
Namun bukan cinta yang kuminta
Kesejahteraan selalu kuminta
Bukan kehinaan yang kuminta
Namun bukan cinta yang kuminta
Kesejahteraan selalu kuminta
Bukan kehinaan yang kuminta
Aku lapar bukan karena cinta
Aku haus bukan karena cinta
Justru dirinyalah yang lapar
Malah dirinyalah yang lapar
Aku haus bukan karena cinta
Justru dirinyalah yang lapar
Malah dirinyalah yang lapar
Dia mencintaiku karena iba
Dia menyayangiku karena iba
Entah semua ini adalah takdir
Walaupun kuanggap bukan takdir
Dia menyayangiku karena iba
Entah semua ini adalah takdir
Walaupun kuanggap bukan takdir
Semua yang dia punya
Demi kehidupanku juga
Aku hanya ingin bahagia
Walaupun tanpa cinta
Demi kehidupanku juga
Aku hanya ingin bahagia
Walaupun tanpa cinta
Aku mengerti, kau kecewa
Aku mengerti, kau merana
Karena diriku semua jadi bencana
Karena diriku semua jadi petaka
Aku mengerti, kau merana
Karena diriku semua jadi bencana
Karena diriku semua jadi petaka
Aku sadari kini sudah terlambat
Akibat nafsu birahi yang hebat
Tergadai sudah kehormatanku
Terjual sudah hati nuraniku
Akibat nafsu birahi yang hebat
Tergadai sudah kehormatanku
Terjual sudah hati nuraniku
Caci maki menghiasi kehidupanku
Bahkan kekerasan menghantuiku
Ini semua karena urusan perutku
Sehingga hancur masa depanku
Bahkan kekerasan menghantuiku
Ini semua karena urusan perutku
Sehingga hancur masa depanku
Tuhan, jangan kau buang dia ke neraka
Hanya karena aku menyayanginya
Tuhan, lemparkan saja aku ke neraka
Hanya karena aku mencintainya
Hanya karena aku menyayanginya
Tuhan, lemparkan saja aku ke neraka
Hanya karena aku mencintainya
0 Response to "Puisi : Kisah Seorang Pelakor"
Post a Comment